Percobaan Ingenhousz
I.Tujuan
1. Membuktikan adanya gas oksigen(gelembung)
sebagai hasil proses fotosintesis.
2. Mengetahui spectrum warna yang baik untuk
fotosintesis.
II.
Landasan Teori
Pada proses fotosintesis, yang
terjadi pada tumbuhan berklorofil tepatnya pada jaringan tiang/palisade dan
bunga karang pada mesofil daun, proses fotosintesis pada tumbuhan hijau
mengubah air, gas karbondioksida, dengan bantuan cahaya dan klorofil menjadi
glukosa, dan oksigen.
6H2O + 6CO2 → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Orang yang
pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis
merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis
ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak
langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla
Verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan
corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh,
kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul
gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen (Kimball,
1993).
Beberapa
spktrum warna juga mempengaruhi kecepatan fotosintesis.
III.
Alat dan Bahan
·
Tabung
reaksi
·
Gelas
beker
·
Corong
·
Kawat
·
Baskom
·
Stopwatch
·
Kertas
mika (kuning, merah, hijau, biru)
·
Hyrilla
(3/4)
IV.
Cara kerja
1.
Masukkan
3/4 Hydrilla ke dalam corong.
2.
Masukkan 3 kawat yang sudah dibengkokkan penyangga ke
dalam gelas kimia untuk menjaga keseimbangan corong yang telah diisi dengan
hydrilla agar corong berada dalam posisi menggantung.
3.
Masukan
gelas kimia tersebut dalam baskom berisi air, diikuti dengan memasukkan corong
yang berisi hydrilla ke dalam gelas kimia, selanjutnya tutup bagian atas tabung
corong dengan tabung reaksi, semua ini dilakukan di dalam air, serta usahakan
agar tidak ada gelembung yang masuk dalam tabung reaksi.
4.
Letakkan
gelas beker yang telah dirangkai tersebut di tempat yang terkena cahaya,
kemudian dengan menggunakan stopwatch dalam tiap jangka waktu 1 menit yang
dilakukan selama 5 kali, catatlah banyaknya gelembung yang dihasilkan.
5.
Bungkuslah
gelas beker yang telah dirangkai dengan menggunakan kertas mika berwarna hijau,
hingga semua permukaan gelas beker tertutupi kertas mika berwarna hijau, kemudian
dengan menggunakan stopwatch hitunglah banyaknya gelembung yang terjadi dalam 1
menit, sebanyak 5 kali.
6.
Lakukan
langkah ynag sama dengan nomor 5 namun menggunakan kertas mika kuning.
7.
Lakukan
langkah ynag sama dengan nomor 5 namun menggunakan kertas mika biru.
8.
Lakukan
langkah ynag sama dengan nomor 5 namun menggunakan kertas mika merah.
V.
Hasil Pengamatan
No.
|
Keadaan
|
Jumlah
Gelembung
|
Laju
Fotosintesis rata-rata per menit
|
||||
M ke-1
|
M ke-2
|
M ke-3
|
M ke-4
|
M ke-5
|
|||
1.
|
Kontrol
|
2
|
10
|
12
|
14
|
15
|
12,6
|
2.
|
Mika
Hijau
|
4
|
5
|
5
|
7
|
8
|
5,8
|
3.
|
Mika
Kuning
|
12
|
28
|
31
|
34
|
38
|
28,6
|
4.
|
Mika
Biru
|
19
|
22
|
30
|
33
|
40
|
28,8
|
5.
|
Mika
Merah
|
30
|
31
|
33
|
37
|
41
|
34,4
|
·
M =
menit
VI.
Analisis
Percobaan fotosintesis menggunakan
hydrilla, ternyata menghasilkan gelembung, yang merupakan gas Oksigen/O2 yang
merupkan hasil dari fotosintesis, dimana oksigen terbentul karena proses
fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen dan air.
Pada bagian kontrol, yaitu gelas
beker berisi hydrilla yang terlah dirangkai dengan corong dan tabung reaksi
berisi air yang diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari, hanya
menghasilkan gelembung dalam jumlah yang tergolong sedikit, yaitu dengan
rata-rata 12, 6 gelembung per menit.
Pada gelas beker yang ditutupi
kertas mika berwarna hijau, dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya
matahari, menghasilkan gelembung yag tergolong rendah juga, bahkan lebih sedkit
dari kelompok pada keadaan control, yaitu hanya 5,8 gelembung per menit. Hal
ini menunjukkan spectrum warna hijau tidak berperan penting dalam mempercepat
proses fotosintesis.
Pada gelas beker yang ditutupi kertas mika
berwarna kuning, dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari,
menghasilkan gelembung yang tergolong cukup tinggi, yaitu 26,8 gelembung per
menit. Hal ini menunjukkan spectrum warna kuning berperan dalam mempercepat
proses fotosintesis.
Pada gelas beker yang ditutupi
kertas mika berwarna biru, dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya
matahari, menghasilkan gelembung yag tergolong tinggi, yaitu 28,8 gelembung per
menit, bahkan lebih banyak dari pada keadaan gelas beker ditutupi oleh kertas
mika berwarna kuning. Hal ini menunjukkan spectrum warna biru berperan dalam
mempercepat proses fotosintesis.
Pada gelas beker yang ditutupi
kertas mika berwarna merah, dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya
matahari, menghasilkan gelembung yang paling tinggi dibandingkan pada keadaan,
yaitu 34,4 gelembung per menit. Hal ini menunjukkan spectrum warna merah
berperan penting dalam mempercepat proses fotosintesis.
VII.
Kesimpulan
Dari Percobaan ini, dapat
disimpulkan bahwa dalam proses fotosintesis dihasilkan oksigen, dimana salam
Percobaan ini dapat dilihat dalam bentuk gelembung yang terbentuk. Selain itu,
spectrum warna juga mempengaruhi kecepatan fotosintesis, serta banyaknya gas
oksigen yang dihasilkan. Melalui Percobaan ini, dapat diketahui bahwa spectrum
warna yang dari yang terbaik ke terburuk dalam mempercepat proses fotosintesis
adalah merah, diikuti biru, dan kuning, dan yang tidak mempercepat proses
fotosintesis adalah warna hijau.
Aryulina, Diah,dkk. 2007. Biologi 3.
Jakarta : esis
Deyasmadani, 2010 percobaan
ingenhousz, http://deyasmadani.blogspot.co.id/2010/04/percobaan-ingenhousz.html
No comments:
Post a Comment