search

Saturday, October 17, 2015

Do You Want To Know About Ingenhousz Experiment?


Percobaan Ingenhousz

I.Tujuan 
1.     Membuktikan adanya gas oksigen(gelembung) sebagai hasil proses fotosintesis.
2.     Mengetahui spectrum warna yang baik untuk fotosintesis.

II. Landasan Teori
            Pada proses fotosintesis, yang terjadi pada tumbuhan berklorofil tepatnya pada jaringan tiang/palisade dan bunga karang pada mesofil daun, proses fotosintesis pada tumbuhan hijau mengubah air, gas karbondioksida, dengan bantuan cahaya dan klorofil menjadi glukosa, dan oksigen.
                  6H2O + 6CO2 C6H12O6 (glukosa) + 6O2
            Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla Verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen (Kimball, 1993).
            Beberapa spktrum warna juga mempengaruhi kecepatan fotosintesis.

III. Alat dan Bahan


·      Tabung reaksi
·      Gelas beker
·      Corong
·      Kawat
·      Baskom
·      Stopwatch
·      Kertas mika (kuning, merah, hijau, biru)
·      Hyrilla (3/4)



IV. Cara kerja
1.      Masukkan 3/4 Hydrilla ke dalam corong.
2.      Masukkan  3 kawat yang sudah dibengkokkan penyangga ke dalam gelas kimia untuk menjaga keseimbangan corong yang telah diisi dengan hydrilla agar corong berada dalam posisi menggantung.
3.      Masukan gelas kimia tersebut dalam baskom berisi air, diikuti dengan memasukkan corong yang berisi hydrilla ke dalam gelas kimia, selanjutnya tutup bagian atas tabung corong dengan tabung reaksi, semua ini dilakukan di dalam air, serta usahakan agar tidak ada gelembung yang masuk dalam tabung reaksi.
4.      Letakkan gelas beker yang telah dirangkai tersebut di tempat yang terkena cahaya, kemudian dengan menggunakan stopwatch dalam tiap jangka waktu 1 menit yang dilakukan selama 5 kali, catatlah banyaknya gelembung yang dihasilkan.
5.      Bungkuslah gelas beker yang telah dirangkai dengan menggunakan kertas mika berwarna hijau, hingga semua permukaan gelas beker tertutupi kertas mika berwarna hijau, kemudian dengan menggunakan stopwatch hitunglah banyaknya gelembung yang terjadi dalam 1 menit, sebanyak 5 kali.
6.      Lakukan langkah ynag sama dengan nomor 5 namun menggunakan kertas mika kuning.
7.      Lakukan langkah ynag sama dengan nomor 5 namun menggunakan kertas mika biru.
8.      Lakukan langkah ynag sama dengan nomor 5 namun menggunakan kertas mika merah.
V. Hasil Pengamatan
           
No.
Keadaan
Jumlah Gelembung
Laju Fotosintesis rata-rata per menit
M ke-1
M ke-2
M ke-3
M ke-4
M ke-5
1.
Kontrol
2
10
12
14
15
12,6
2.
Mika Hijau
4
5
5
7
8
5,8
3.
Mika Kuning
12
28
31
34
38
28,6
4.
Mika Biru
19
22
30
33
40
28,8
5.
Mika Merah
30
31
33
37
41
34,4
·      M = menit

VI. Analisis
            Percobaan fotosintesis menggunakan hydrilla, ternyata menghasilkan gelembung, yang merupakan gas Oksigen/O2 yang merupkan hasil dari fotosintesis, dimana oksigen terbentul karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen dan air.
            Pada bagian kontrol, yaitu gelas beker berisi hydrilla yang terlah dirangkai dengan corong dan tabung reaksi berisi air yang diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari, hanya menghasilkan gelembung dalam jumlah yang tergolong sedikit, yaitu dengan rata-rata 12, 6 gelembung per menit.
            Pada gelas beker yang ditutupi kertas mika berwarna hijau, dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari, menghasilkan gelembung yag tergolong rendah juga, bahkan lebih sedkit dari kelompok pada keadaan control, yaitu hanya 5,8 gelembung per menit. Hal ini menunjukkan spectrum warna hijau tidak berperan penting dalam mempercepat proses fotosintesis.
             Pada gelas beker yang ditutupi kertas mika berwarna kuning, dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari, menghasilkan gelembung yang tergolong cukup tinggi, yaitu 26,8 gelembung per menit. Hal ini menunjukkan spectrum warna kuning berperan dalam mempercepat proses fotosintesis.
            Pada gelas beker yang ditutupi kertas mika berwarna biru, dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari, menghasilkan gelembung yag tergolong tinggi, yaitu 28,8 gelembung per menit, bahkan lebih banyak dari pada keadaan gelas beker ditutupi oleh kertas mika berwarna kuning. Hal ini menunjukkan spectrum warna biru berperan dalam mempercepat proses fotosintesis.
            Pada gelas beker yang ditutupi kertas mika berwarna merah, dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari, menghasilkan gelembung yang paling tinggi dibandingkan pada keadaan, yaitu 34,4 gelembung per menit. Hal ini menunjukkan spectrum warna merah berperan penting dalam mempercepat proses fotosintesis.

VII. Kesimpulan
            Dari Percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa dalam proses fotosintesis dihasilkan oksigen, dimana salam Percobaan ini dapat dilihat dalam bentuk gelembung yang terbentuk. Selain itu, spectrum warna juga mempengaruhi kecepatan fotosintesis, serta banyaknya gas oksigen yang dihasilkan. Melalui Percobaan ini, dapat diketahui bahwa spectrum warna yang dari yang terbaik ke terburuk dalam mempercepat proses fotosintesis adalah merah, diikuti biru, dan kuning, dan yang tidak mempercepat proses fotosintesis adalah warna hijau.










VII. Daftar Pustaka
            Aryulina, Diah,dkk. 2007. Biologi 3. Jakarta : esis
            Deyasmadani, 2010 percobaan ingenhousz, http://deyasmadani.blogspot.co.id/2010/04/percobaan-ingenhousz.html






No comments:

Post a Comment